Selamat Datang di K@t@2012... hanya angin yang tak berbekas

MARI PULANG

Anau e…

Arumbae…Kole-kole tua Mailoku su tadampar di pante seng ada nama

Masnait samua su mati, Tabuang… talempar… jao dar saaru

Seng kuat toma aros deng angin dar muka

Masnait baru nai ganti mar seng tau saaru adat,

aros ka luar kancang su bawa arumbae jao e…

Bale haluang pulang !

Mo balabu di mana?

Manara obor di labuang su mati, su seng tau mo bawa haluang ka mana

Anging sibu-sibu datang bisi-bisi di talingang kiri

“Iko suara tifa deng tahuri supaya sampe di negri

Polo tiang baeleo kancang-kancang

Minong sopi di tampayang

Makang di meja deng tampa garang

Supaya jang bagoyang toma aros, sibak ombak oras ini”

Anau e…

Mari… pulang polo budaya

Kota Tak Bertuan

Pada jalan setapak itu tak ada jejak

bahkan pada lorong-lorong padat penghuni

hanya ada sampah dan bau busuk

tidak ada manusia di sini

Manusia Malam

Pagi itu jarang

ia bagai polisi berseragam

sedang aku manusia malam

terbaring saat fajar datang

Pagi itu indah

bukan oleh mentari

hanya karena jarang berjumpa

SELAMAT IDUL FITRI

SELAMAT IDUL FITRI UNTUK SEMUA…

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN…

SEMOGA ALLAH MEMBERKATI BANGSA INDONESIA…

Menjamu Fajar

Pintu berderik pelan
saat hari baru menjelang
perahu terseret pelan perlahan
di atas pasir dan kerikil kecil

Haluan memecah ombak
lebur berserak
dalam irama alam pagi nan semarak
penuh kilauan perak

Kami menjamu fajar
dengan menyibak ombak menggelegar
diiringi nyanyian camar
dan terang yang samar

Kami menjamu fajar
dengan memancang layar
dan mengendus bau anyir
ikan segar menggelepar

Kami menyambut fajar
berlayar menuju sinar
dengan mata berbinar
menjemput ikan segar

Kami menjamu fajar
dengan secangkir kopi pahit
dan senyum kecil kepada kaki langit
sambil berlari pulang bersama angin laut

Aku Kini Bahagia

Bisikan padaku sebuah mantra suci
seperti lonceng kuil
sepenggal kalimat manis
semanis gula pasir

Bisikan padaku tentang cinta
tentang satu dalam banyak
tentang banyak yang jadi satu
tentang pertautan rasa

Seperti tiang tempat tali kapal tertambat
ke sanalah ku kan merambat
melingkar dan terjerat
dan dalam diam ku kan bergumam : Aku kini bahagia !

UNTUK AYAH

Pada sosokmu aku terkagum
kadang sambil tersenyum
sebagai pengagum

aku tahu tapi tak pasti
tentang isi hati
tentang harapan nanti

Jika Esok

Jika esok aku masih bernafas
ku kan berlafas
tapi tetap mawas

jika esok aku masih bersamamu
ku tak meragu
ku kan menjamu

hanya jika esok aku masih ada
ku tak mengada-ada
ku kan mengada

hanya jika esok masih ada aku
ku kan mengaku
bahwa aku bukannya aku

Jika esok aku masih ada
ku tak rada
ku kan pasti ada

mengada bagiku
bagimu
karena jika esok masih ada
maka pasti kan jadi milik kita

Tentang Esok

kemarin kau meragu
tentang esok tak teraba
tentang hari dalam syair lagu

jika ragu kemarin masih menari
maka biarkan ia jatuh dalam jemari
mencari-cari jalan kemari

MERDEKA ATAU MATI ?

Mari rame-rame
nyanyi Indonesia merdeka
merdeka atau mati

merdeka atau mati?
merdeka !!! pekikmu
mati !!! jawab si kumuh lirih

sebab keduanya kini tak lagi beda
dalam merdeka ada yang mati
dalam mati ada kemerdekaan

merdeka atau mati?
atau !!! gumam realita
sebab ada banyak yang mati enggan
merdeka pun tak bisa